Membangun keluarga dan mendidik anak secara islami, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:
Menyediakan fasilitas dan membangun keluarga yang
o Ta’aruf : mengenal karakter masing2 anggota keluarga
o Tafahum: saling memahami
o Ta’awun : saling menolong
Menjaga keluarga dari api neraka
Keluarga
yang sholeh dan sholehah. Bagaimana membuat program dari awal
pernikahan, merencanakan mempunyai anak, mengandung dan melahirkan anak
serta membangun keluarga.
Dalam
alQuran dijelaskan di Surat Lukman ayat 13-19, mengenai konsep Alquran
mengenai mendidik anak secara islami, 7 Ayat Surat Lukman ini tidak
mudah untuk menjalankan.
Ayat ini menjelaskan:
- Membangun
keiimanan. Yang paling utama adalah Akidah. Pelajaran jangan
menyekutukan Allah. Diawali dengan meng Azankan anak pada saat anak
lahir. Lafal Allah didengarkan di telinga anak, dan untuk rasa, diawali
dengan memberikan sedikit Kurma dan Madu.
- Mensyukuri nikmat Allah. Walaupun diberi sedikit selalu melafalkan “Alhamdulillah”
- Berbuat baik pada orang tua. Introspeksi diri, apakah kita sudah berbakti pada orang tua.
- Menyusui anak hingga 2 tahun
- Mengajari kejujuran
- Mengajari anak sholat, karena sholat adalah tiang agama.
Bagaimana agar anak terbiasa menjalankan sholat:
o Doakan anak (surat Ibrahim 20-21)
o Membiasakan untuk sholat berjamaah, anak yang sudah besar menjadi imam.
o Wudhu dan sholat diajarkan sejak umur 7 tahun.
o
Menyempurnakan sholat dengan rawatib. Bukan sekedar sholat saja, tapi
diusahakan juga berdzikir bersama, membaca Alquran bersama keluarga.
-
Melatih anak untuk sabar dalam menghadapi musibah. Tugas seorang ibu,
membantu anak bisa sabar. Contoh kecil; jika anak kehilangan mainan,
ajarkan anak untuk bersabar, dan jelaskan.
- Mengajari anak agar tidak sombong.
- Mengajarkan anak kesederhanaan dan melunakkan suara pada saat berbicara pada anak.
Bagaimana Rasulullah mendidik Anak?
1.
Anak itu merupakan asset masa depan, maka mendidik anak harus secara
benar. Terutama mendidik anak lelaki, karena mereka adalah calon
pemimpin. Hadist Ibnu Abbas: “Ajarilah, Mudahkanlah, Gembirakanlah dan
Janganlah ditakut-takuti”
2. Memberikan keteladanan atau contoh yang baik kepada anak.
3. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati anak. Misalnya pada saat jalan2 atau pada saat makan malam bersama.
4. Memelihara anak dengan bermusyawarah, jangan memaksa, ajak diskusi.
5. Mendoakan anak
6. Memberikan mainan yang memancing kreatifitas anak.
7. Menolong anak agar berbakti pada orang tua.
8. Tidak banyak mencela/memaki anak. Jangan mengatakan sesuati yang tidak baik pada anak.
9. Banyak berdoa untuk kebaikan anak.
10. Memperhatikan gizi anak, karena berpengaruh penting untuk perkembangan anak.
Dalam surat Al Kahfi ayat 10, terdapat do’a untuk menenangkan hati dan terlepas dari kesulitan.
Tanya Jawab
- Bagaimana melunakkan hati anak?
Berdoa
diwaktu yang makbul misalnya; setelah habis sholat fardhu, menjelang
buka puasa. Banyak beristighfar, sholawat dan doa orang tua.
Sebut nama anak dalam do’a2 kita.
Jika anak akan menempuh ujian, doakan” Berilah kemudahan, kelulusan dan sempurnakanlah dengan nilai2 yang bagus”
-Hadist
Ibnu Abbas yang menjelaskan untuk tidak menakut-nakuti anak, pada
kenyataannya, Bagaimana kalo anak sulit sekali diajak sholat seringkali
orang tua menakuti dengan ancaman2?
Jika anak sudah baliqh, wajib
untuk menjalankan sholat tidak apa2. Tapi akan menjadi baik, jika anak
dilatih untuk membiasakan diri melakukan sholat. Dan ibu jangan pernah
bosan untuk menasehati anak.
Sharing pengalaman dari perjalanan ruhiyyah oleh bu Nur Adnan dan bu Ayu.
Bu
Ayu menceritakan bagaimana nikmatnya ibadah haji . Di hadapan "rumah"
Allah itu, bu Ayu merasakan bahwa Allah telah membuktikan akan Maha
Halus dan Maha Mengetahuinya Allah. Semua yang terselubung didalam hati,
Allah mengetahuinya. Beberapa kali keinginan bu Ayu yang tersimpan
dilubuk hati terdalam, Allah jawab dengan nyata. SubhanaLlah. ..
Dari
pengalaman yang bu Ayu rasakan, diperlukan modal keikhlasan dan
kepasrahan sepenuhnya kepada Allah dalam memenuhi panggilan Allah tsb.
Semenjak dari airport keberangkatan, tidak henti2nya bu Ayu dan suami,
beristighfar dan memohon ampun kepada Allah.
Bu Nur Adnan juga
menambahkan, fisik yang kuat/sehat sangat dibutuhkan. Nasehat beliau,
bahwa usahakan kita dapat berangkat haji di usia muda, Insya'Allah, akan
lebih memudahkan gerak kita.Bu Ayu mengingatkan, ada beberapa hal, yang
tampaknya sepele, tetapi akan kita butuhkan selama di sana, yaitu:
1. Al Qur'an kecil dan buku2 doa, yang sangat bermanfaat untuk mengisi waktu kita pada saat menunggu diantara waktu sholat.
2. Snack bar
3. Permen pedes. Sebab, hampir semua orang terkena batuk, sehingga permen pedes ini, dapat membantu.
4. Tas kecil yang dapat diselempangkan di badan untuk membawa pernak pernik tsb.
5. Perlunya membawa kaos kaki cukup banyak, karena dalam 2 hari, biasanya kaos kaki sudah menghitam.
6.
Tas buat menyimpan sepatu. Bu Ayu menyarankan sebaiknya jangan pakai
tas plastik kresek, lebih baik, pakai tas dari bahan kain, yang biasa
digunakan sebagai pembungkus tas baru. Karena akan lebih pantas kita
letakan disamping kita pada saat sholat, daripada pakai tas kresek.
7. Lebih nyaman menggunakan baju2 yang panjang/jubah/ gamis. Malu juga bila kita menggunakan baju+celana panjang.
8. Masker. Walaupun disana banyak dijual, tapi daripada mesti nyari2 dulu, lebih baik bawa dari sini.
9. Kaca mata hitam, untuk menahan panas dan debu.
============
Catatan:
Surat 31; Luqman (12-19)
NASIHAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA.
***31:12***
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji".
***31:13*** 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
***31:14*** 14. Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1181]. Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1181] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
***31:15***
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
***31:16***
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau
di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus [1182] lagi Maha Mengetahui.
[1182] Yang dimaksud dengan "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
***31:17***
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
***31:18*** 18.
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
***31:19***
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
[1183] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
Kamis, 09 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar